Kamis, 04 Desember 2014

iklim kreatif



1.      Memupuk iklim belajar kreatif

http://www.cara-tips.com/images/283311_bubbles.jpgSering kita menemukan seorang anak yang terlihat malas di kelas atau memiliki nilai sekolah yang tidak terlalu baik. Namun ada kalanya mereka bisa mendapatkan nilai yang melebihi teman-teman mereka satu kelas, atau memiliki sesuatu kemampuan yang tidak kita duga dan tidak bisa dilakukan oleh anak-anak lain. Jadi bila Anda menemukan seorang anak atau bahkan mungkin buah hati Anda sendiri terlihat “kurang pandai” jangan berkecil hati. Mungkin saja dia adalah anak yang kreatif dan cerdas, namun belum terlatih / terasah dengan baik. Saya percaya, semua anak memiliki bakat untuk menjadi anak yang cerdas dan kreatif. Lalu bagaimana untuk bisa melatih anak agar bisa menjadi anak yang cerdas dan kreatif? Mari ikuti tips-tips di bawah ini:

Ada beberapa cara mengasah kreativitas anak antara lain;

1. Berkreasi setiap hari

Untuk menunjukkan kepedulian Anda pada sang buah hati dalam berkreasi, marilah Anda ajarkan buah hati Anda untuk membuat sesuatu yang kreatif. Misalnya dengan menggambar, melipat kertas, bermain game (porsi yang semestinya), bermain permainan-permaian edukatif, bernyanyi, bercerita, dan masih banyak lagi. Usahakanlah untuk bisa menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari apa yang pernah dilakukan oleh sang buah hati, sehingga anak tidak merasa bosan dan terpacu untuk lebih berpikiran kreatif.

2. Menggunakan ke dua sisi tubuh

Hal ini memang tidak lazim dilakukan. Namun bila buah hati Anda, Anda latih sejak dini untuk melakukan hal ini, maka hal ini akan sangat bermanfaat di kemuadian hari. Bagaimana caranya? Yaitu dengan melatih anak melakukan sesuatu menggunakan kedua sisi tubuh. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menggambar atau mewarnai menggunakan tangan yang biasa digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, buah hati Anda biasa menggunakan tangan kanan saat melakukan aktivitas sehari-hari (menulis, sikat gigi, makan, dll). Maka Anda ajari mereka menggunakan tangan kiri saat menggambar. Akan lebih baik lagi bila dalam aktivitas sehari-hari pun mereka juga terlatih untuk menggunakan tangan yang bergantian. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri.

3. Memiliki tokoh yang bisa diteladani dan di idolakan

Dengan memperkenalkan banyak tokoh dunia yang telah sukses, anak-anak menjadi tahu berbagai macam kepribadian dan prestasi dari orang lain. Hal ini sangat penting. Kenapa? Karena anak-anak suka sekali meniru orang lain. Tokoh-tokoh ini bisa seorang pahlawan, penemu, rohaniwan, dan tokoh-tokoh lain yang bisa menjadi teladan buat sang buah hati. Jangan sampai buah hati Anda hanya mengidolakan tokoh-tokoh kartun atau film (seperti Tom and Jerry, Superman, Batman, dll). Hal ini memang tidak dilarang, namun akan lebih baik bila tokoh-tokoh tersebut adalah seseorang yang nyata sehingga bisa menumbuhkan motivasi anak untuk meniru hal-hal yang baik di dalam diri tokoh tersbut, lalu diteladani dalam kehidupan yang nyata.

4. Meningkatkan perbedaharaan kata pada Anak

Semakin tinggi perbedaharaan kata anak, maka seorang anak akan menjadi lebih mudah dalam memahami seseuatu. Misalnya pada saat membaca. Bila buah hati Anda banyak mengetahui makna kata yang dia baca di dalam sebuah artikel, maka mereka akan lebih mudah memahami isi artikel yang ia baca. Dengan mengerti isi artikel yang ia baca, maka pengetahuan si kecil pun menjadi lebih luas.

5. Melatih kemapuan mendengar Anak

Secara pribadi, sebagai guru bahasa Inggris, saya sering menggunakan media audio sebagai media pembelajaran anak. Misalnya, dengan menggunakan Tape dan Laoudspeaker. Alat-alat tersebut saya gunakan saat melatih kemampuan mendengar anak-anak dalam belajar bahasa Inggris. Untuk melatih penglihatan, mungkin akan lebih mudah karena pada saat melihat TV pun anak-anak sudah belajar mengerti sesuatu dengan indera penglihatan. Agar indera pendengaran bisa terlatih dengan baik, alangkah lebih baik bila Anda sering-sering mengajak anak untuk mendengarkan lagu atau cerita lalu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan lagu atau cerita tersebut (misalnya dengan cara tebak-tebakan).

6. Menggunakan warna-warni saat bermain dan belajar

Mengapa mainan anak-anak berwarna-warni? Mungkin sebagian dari Anda warna-warni hanya digunakan untuk menarik minat anak-anak untuk membeli mainan yang ditawarkan. Namun sebenarnya ada fungsi lain yang lebih bermanfaat. Warna-warni yang biasa dipakai dalam mainan anak ternyata juga bisa mengaktifkan otak kanan. Jadi pada saat buah hati Anda belajar menulis, menggambar, dan mewarnai, usahakan menggunakan pensil atau peralatan lain yang berwarna-warni.

7. Melatih ketelitian Anak

Saat anak melihat sebuah gambar jerapah, akan lebih mudah bagi anak untuk mengatakan bahwa itu adalah seekor jerapah, daripada melihat kaki jerapah yang panjang dan meminta anak menyebutkan alasan kenapa kaki jerapah begitu panjang. Mengapa hal ini sangat penting? Karena dengan membiasakan anak untuk belajar sesuatu secara lebih mendetail atau kompleks, maka anak-anak akan menjadi lebih termotivasi untuk “mengenal secara lebih” tentang sesuatu yang sudah mereka ketahui. Sehingga kelak setelah mereka dewasa, mereka tidak hanya tertarik untuk menggunakan sesuatu yang telah ada, namun menemukan hal-hal baru lain tentang sesuatu yang pernah ia pakai dan menciptakan sesuatu yang baru lewat sesuatu yang telah ada (semoga bahasanya bisa dipahami).

8. Memberikan liburan yang kreatif

Liburan yang kreatif tidak harus mahal, namun yang terpenting adalah sesuai dengan minat anak. Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah. Misalnya dengan berkebun, mendekorasi rumah, membuat kreasi pernik-pernik, dan masih banyak lagi. Bila perlu Anda juga mengajak anak berlibur di luar rumah, misalnya ke tempat wisata yang memiliki permainan outbound. Anak-anak aktif biasanya akan menyukai hal ini, karena segala “emosi dan jiwa” mereka bisa tersalurkan dengan baik. Selain itu, dari pembinaan kakak outbound, anak akan mendapatkan banyak pelajaran tentang arti kerjasama, toleransi, sosialisasi, dan lain-lain. Anak aktif juga harus memiliki moral dan etika yang baik kan? Selain itu diperlukan juga….

9. Jangan terlalu serius dalam mendidik

Suasana keluarga yang terlalu serius dan kaku, biasanya juga kurang mendukung kreatifitas anak untuk bisa berkembang. Gurauan dan humor-humor kecil sangatlah penting di dalam sebuah keluarga. Anda bisa mengajak buah hati Anda bercAnda pada saat-saat santai, membacakan cerita humor, menceritakan pengalaman sehari-hari yang lucu, dan masih banyak lagi cara lain yang bisa membuat anak merasa rileks saat bertemu dengan orang tuanya. Hal ini juga akan membuat anak merasakan suka cita saat berada di dalam rumah, sehingga anak-anak Anda pun bisa lebih ekspresif terutama yang berhubungan dengan kreatifitas yang dia minati dan bakat yang dimiliki.

10. Melatih kemampuan otak kanan

 
Dengan mengajak anak-anak bernyanyi, berpuisi, menggambar, dan berbagai macam kegiatan kreatif lainnya, kemapuan otak kanan akan bekerja dengan lebih optimal. Di sekolah, biasanya anak-anak akan lebih cenderung menggunakan otak kiri, dan bila kemampuan otak kanan dan kiri bisa bekerja dengan baik dan seimbang, maka anak-anak tidak hanya akan berpeluang mendapatkan prestasi di bidang akademisa saja, melainkan bisa meraih prestasi-prestasi di bidang yang lain, misalnya kesenian.

Itulah beberapa cara untuk meningkatkan kreativitas buah hati Anda yang dapat Anda praktekkan pada buah hati Anda.
Ayo jadikan buah hati yang cerdas dan kreatif.

2.      Saran-saran tambahan memupuk iklim belajar kreatif


Untuk dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran yaitu guru harus mengembangkan kreativitasnya dalam pembelajaran. Kreativitas guru merupakan hal penting dalam pembelajaran dan bahkan dapat menjadikan pintu masuk dalam upaya meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. Perilaku pembelajaran yang dicerminkan oleh guru cenderung kurang bermakna apabila tidak diimbangi dengan gagasan/ide dan perilaku pembelajaran yang kreatif. Kreativitas adalah kemampuan guru dalam meninggalkan gagasan/ide dan perilaku yang dinilai mapan, rutinitas, usang dan beralih untuk menghasilkan atau memunculkan gagasan/ide dan perilaku baru  itu terwujud ke dalam pola pembelajaran yang di nilai kreatif dan adaptif terhadap perubahan (Agung 2010 :12).
Mengembangkan kreativitas pembelajaran antara lain sebagai berikut :
a.    Merancang dan Menyiapkan Bahan Ajar/Materi Pelajaran
      Merancang dan menyiapkan bahan ajar/materi pelajaran merupakan faktor penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran terhadap anak didik dapat berlangsung baik, rancangan  dan persiapan bahan ajar/materi pelajaran pun harus baik pula, cermat dan sistematis. Rancangan atau persiapan bahan ajar/ materi pelajaran berfungsi sebagai pemberi arah pelaksanaan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat terarah baik dan efektif. Namun hendaknya dalam merancang dan menyiapkan bahan ajar/ materi pelajaran disertai pula dengan gagasan/ide dan perilaku guru yang kreatif  (Agung 2010 :54).
      Sejumlah hal dibawah ini mungkin dapat menjadi acuan bagi guru untuk mengembangkan  gagasan/ide dan perilaku kreatif berkaitan dengan menyusun rencana atau persiapan mengajar (Agung 2010 :54-55):
·         Menentukan bahan ajar/materi pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.
·         Menentukan tujuan pembelajaran dari masing-masing bahan ajar/materi pelajaran yang akan disampaikan.
·         Memilah bahan ajar/materi pelajaran yang dinilai sulit dan mudah diterima oleh peserta didik.
·         Merancang cara pemberian dan membangkitkan perhartian dan semangat belajar siswa, melalui contoh, ilustrasi gaya bahasa yang di gunakan dan lain sebagainya.
·         Merancang cara untuk menimbulkan keaktifan dalam pembelajaran siswa, berupa pemberian tugas mencari bahan ajar, eksperimen, stimulasi, diskusi, perkerjaan rumah dan sebagainya.
·         Merancang cara pemberian pengulangan tehadap bahan ajar yang dinilai sulit melalui tes kecil, pemberian tambahan waktu belajar, pemberian tugas/perkerjaan rumah dan lain sebaginya.
·         Merancang cara memberikan tantangan belajar yang perlu diatasi bersama oleh siswa, baik individual maupun kelompok, seperti menugaskan membaca dan menyimpulakn hasil, tugas, tugas kelompok, pengenalan lingkungan sekitar, memberikan tugas kliping Koran dengan tema sesuai dengan materi pelajaran dan memberikan kesimpulan dan lain sebagainya.
·         Merancang cara untuk balikan dan penguatan, berupa tes kecil harian, pemberian tugas/latihan, pemberian jam pelajaran tambahan untuk penguatan dan sebagainya.
·         Memperhatikan perbedaan karakteristik kemampuan siswa dan mengelompokkan ke dalam siswa pintar, sedang, dan kurang, serta perlakuan yang akan diberikan.
·         Menyusun rencana kerja
b.    Pengelolaan Kelas
      Pengelolahan kelas harus sesuai dengan materim, tujuan, dan kebutuhan yang dihadapi. Guru dapat merancang pengelolahan kelas secara variatif untuk menghindarkan proses pembelajaran yang monoton, satu arah dan kering. Sebaliknya, pengelolaan kelas yang terencana dengan baik akan membawa suasana pembelajaran lebih menantang, menarik dan tidak membosabkan.
Kreativitas guru dalam pengelolaan kelas (Agung 2010 :56-57):
·         Mengkaji bahan ajar/materi pembelajaran yang akan disampaikan, tujuan pembelajran.
·         Mengkaji bentuk-bentuk pengelolaan kelas dan menentukan dengan kemungkinan penerapan sesuai dengan bahan ajar/materi pelajaran yang akan disampaikan, dalam bentuk klasikal/kelas, berkelompok, berpasangan, perseorangan atau lainnya.
·         Memperhatikan hal-hal pengelolaan kelas terkait denganpemberian dan membangkitkan perhatian dan motivasi peserta didik, mengembangkan keaktifan dalam pembelajara, keterlibatan langsung peserta didik, pemberian pengulangan, pemberian tantangan  belajar, pemberian balikan dan penguatan, serta perbedaan individual siswa.
·         Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan dalam pengelolaan dan kebutuhanruang/kelas, serta membahas dengan kepala sekolah dan rekan guru lain untuk mencari alternative pemecahannya..
·         Menyusun rencana kerja terkait pengelolaan kelas.
c.     Pemanfaatan Waktu
 Hal yang dapat dilakukan guru dalam mewujudkan gagasan/ide dan perilaku kreatif dalam memanfaatkan waktu antara lain (Agung 2010 :58-59) :
·         Mengkaji rancangan/persiapan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
·         Menyusun pembagian waktu pembelajaran berdasarkan jenis/bentuk pengajaran, misalkan penyampaian bahan ajar/materi pelajaran, diskusi, eksperimen, dan lain sebagainya.
·         Merancang dan menyususun pembagian waktu untuk membangkitkan perhatian dan motivasi peserta didik, keterlibatan langsung, keaktifan, pengulangan, balikan dan penguatan, sampai dengan penambahan jam pelajaran.
·         Mengidentifikasi permasalahan dan  hambatan yang muncul dalam upaya memberikan tambahan waktu belajar kepada siswa
·         Membahas dengan kepala sekolah dan rekan guru lain untuk mencari alternatif pemecahannya.
·         Menyusun rencana kerja pemanfaatan waktu.
d.    Penggunaan Metode Pembelajaran
                           Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk mewujudkan perilaku pembelajaran yang kreatif dalam menggunakan metode pengajaran, yaitu (Agung 2010 :60-61):
·         Mengkaji bentuk metode pembelajaran yang ada.
·         Mengkaji segenap hal terkait  dengan penggunaan metode pembelajaran, mulai dari bahan ajar/materi pelajaran, tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, upaya membangkitkan perhatian dan semangat peserta didik, melibatkan keaktifan peserta didik, memberikan balikan dan penguatan, sampai dengan perhatian terhadap perbedaan karakteristik peserta didik.
·         Merancang metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengunaannya.
·         Membahas rancangan penggunaan bentuk metode pembelajaran dan menyiapkan fasilitas pendukung.
·         Mencari bantuan ahli yang berasal dari dalam maupun luar sekolah (apabila diperlukan).
·         Menyususn rancangan kerja pemanfaatan metode pembelajaran.
e.    Penggunaan Media Pembelajaran
      Di bawah ini sejumlah langkah/tindakan yang dapat dilaksanakan oleh guru terkait dengan penggunaan media pembelajaran, antara lain (Agung 2010 :62):
·         Mengkaji bentuk-bentuk media pembelajaran yang ada.
·         Mengkaji segenap hal terkait dengan penggunaan media pembelajaran, mulai dari bahan ajar/materi pelajaran, tujuan pembelajaran, upaya membangkitkan perhatian dan semangat peserta didik, melibatkan keaktifan peserta didik, memberikan balikan dan penguatan, sampai dengan perhatian perbedaan karakteristik peserta didik.
·         Merancang dan membahas penggunaan media pembelajaran.
·         Mencari bantuan ahli.
·         Menyusun rencana kerja penggunaan media pembelajaran.

f.     Pengembangan  Alat Evaluasi
         Dibawah ini dikemukakan langkah-langkah atau tindakan yang mungkin dapat dilakukan guru dalam mewujudkan gagasan/ide dan perilaku pembelajaran yang kreatif berkaitan dengan pengembangan alat evaluasi tersebut (Agung 2010 :63-65) :
·         Mengidentifikasi jenis/bentuk tes berbagai alat evaluasi hasil belajar siswa/peserta didik serta kaidah-kaidah penulisan soal.
·         Menentukan waktu evaluasi berupa tes/ulangan harian, mingguan, bulanan, cawu dan semester.
·         Menentukan jenis/bentuk tes (uraian, jawaban singkat, isian, pilihan ganda, menjodohkan dan benar salah).
·         Menetapkan jenis/bentuk tes yang telah dipilih.
·         Mengidentifikasi permasalahan, hambatan dan kebutuhan berkenaan dengan penggunaan jenis/bentuk tes.
·         Menentukan alternatif pemecahan permasalahan, hambatan dan kebutuhan yang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar